Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

SEPUTAR DONOR DARAH

SEPUTAR DONOR DARAH Donor darah adalah tindakan orang yang memberikan darahnya secara sukarela kepada orang yang membutuhkan tambahan darah untuk penyembuhan dan pemulihan penyakitnya. Apakah semua orang dapat mendonorkan darahnya ? Semua orang dapat menjadi pendonor jika memenuhi persyaratan yang ada, yaitu : Sehat jasmani dan rohani Usia minimal 17 tahun. Untuk manula yang pertama kali melakukan donor darah, maksimal berusia 60 tahun, sedangkan yang sudah rutin mendonorkan darahnya bisa sampai usia 65 tahun, tetapi dengan perhatian khusus serta berdasarkan pertimbangan medis. Berat badan, minimal 45 kg untuk menyumbangkan darahnya sebanyak 350 ml. Tetapi untuk pengambilan darah sebanyak 450 ml dan donor apheresis diperlukan berat badan minimal 55 kg.  Tekanan darah, diastolik 60-100 mmHg, sistolik 90-160 mmHg. Tentunya dengan pertimbangan medis juga. Denyut nadi, 50-100 kali per menit dan teratur Suhu tubuh, 36,5 - 37,5⁰C Hemoglobin, 12,5 - 17 g/ dl Interval don

TATALAKSANA REAKSI TRANSFUSI

TATALAKSANA REAKSI TRANSFUSI  Reaksi transfusi akut dapat terjadi sekitar 1%-2% dari semua pasien yang ditransfusi. Semua kondisi reaksi transfusi akut harus segera dilaporkan ke UTD(RS) atau BDRS dan dokter penanggung-jawab pasien (DPJP) untuk segera dilakukan penatalaksanaan. Pengenalan dan penatalaksanaan yang cepat dapat menyelamatkan pasien. Reaksi transfusi akut dapat dikenali dengan cara mengetahui gejala dan tanda yang terjadi pada pasien. Contoh reaksi transfusi : Hemolisis intravaskuler akut Kontaminasi bakteri dan syok septik Kelebihan cairan reaksi anafilaksis Transfusion - associated acute lung injury (TRALI) Reaksi hemolisis intravaskuler akut dapat terjadi karena pemberian darah yang tidak cocok/ inkompatibel. Hal ini terjadi disebabkan oleh, antibodi yang ada dalam plasma pasien akan melisiskan sel darah merah donor. Bahkan pemberian 10-50 ml darah yang inkompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi yang berat, sehingga bila darah inkompatibel dibe

TRANSFUSI KHUSUS

TRANSFUSI KHUSUS A. APHERESIS TERAPEUTIK Bertujuan untuk mengurangi komponen darah tertentu pada pasien yang akan memperbaiki gejala penyakit, bukan menyembuhkan pasien. Dilakukan pada keadaan darurat atau untuk mencegah perburukan kondisi pasien. Apheresis terapeutik meliputi : 1. Therapeutik Plasma Exchange (TPE), adalah tindakan mengeluarkan plasma pasien yang merupakan penyebab penyakit dan diganti dengan Albumin 5%, FFP, koloid, atau kristaloid. Indikasi TPE, mengacu pada guideline American Society For Apheresis (ASFA) - Evidence base medicine level 1 dan Grade A ( first line treatment ) : kasus Neurologi : A cute Guillain-Barre syndrome, Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy, Myasthenia gravis, Polyneuropathy associated with paraproteinaemias. kasus Hematologi : Thrombotic thrombocytopenic purpura, Atypical haemolytic uraemic syndrome, Hyperviscosity syndromes (paraproteinemias), Severe/ symptomatic cryoglobulinemia kasus Nefrologi : kasus metaboli

DARAH & KONPONEN DARAH SERTA INDIKASI PEMBERIANNYA

DARAH & KOMPONEN DARAH SERTA INDIKASI PEMBERIANNYA A. DARAH LENGKAP /  WHOLE BLOOD / WB Deskripsi : darah diambil dari donor yang lolos seleksi, tidak ada trombosit yang berfungsi, tidak ada faktor pembekuan yang labil (faktor V dan VIII) Penyimpanan :  darah lengkap untuk tranfusi : disimpan pada suhu 2⁰C hingga 6⁰C. Transportasi antara suhu 2⁰C - 10⁰C, maksimal 24 jam. darah lengkap untuk pengolahan lebih lanjut termasuk trombosit : disimpan dan ditransportasikan pada suhu antara 20⁰C - 24⁰C (harus terkontrol dengan ketat) untuk maksimal 24 jam Indikasi :  pengganti sel darah merah pada keadaan perdarahan akut/ masif yang disertai hipovolemia. transfusi tukar. pasien yang membutuhkan PRC, tapi di tempat tersebut tidak tersedia PRC Kontra indikasi : risiko overload pada pasien anemia kronik, gagal jantung tahap awal Dosis Pemberian : pada anak : transfusi masif 15 - 20 ml/ kgBB, tergantung keadaan umum saat itu. Manfaat pemberian :  pada dew

HERBAL UNTUK ARTRITIS

HERBAL UNTUK ARTRITIS Penatalaksanaan penyakit artritis termasuk osteoartritis ada beberapa modalitas terapi yang bisa digunakan untuk meringankan keluhan pasien, antara lain obat-obatan farmasi, herbal yang telah dilakukan penelitian menjadi Obat Herbal Terstandar  maupun Fitofarmaka. Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah distandardisasi, bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, harus memenuhi persyaratan aman dan mutu sesuai dengan persyaratan yang berlaku serta klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik. Berbeda dengan Jamu yang juga merupakan sediaan obat bahan alam tetapi status keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara empiris. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah distandarisasi, status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji klinis Berdasarkan Formularium Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI)  yang termasuk herbal untuk ARTRITIS adalah : CABE ( Capsicum annuum ) S

OSTEOARTRITIS

OSTEOARTRITIS (OA) No. ICD X : M19.9 ( Osteoarthrosis other ) Definisi : merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan kartilago sendi serta adanya pembentukan tulang baru. Pasien sering datang berobat pada saat sudah ada deformitas sendi yang bersifat permanen. Anamnesa : Pasien datang dengan keluhan nyeri sendi yang dirasakan berangsur-angsur bertambah nyeri ( gradual onset ). Selain nyeri, juga dirasakan adanya kaku sendi terutama pada pagi hari dan dirasakan < 30 menit, umumnya tidak disertai tanda-tanda inflamasi, tetapi bila ada proses inflamasi maka akan teraba panas, bengkak yang minimal dan teraba krepitasi, tetapi tidak disertai kemerahan pada kulit. Nyeri sendi terutama dirasakan saat melakukan aktifitas, akibatnya pasien mengalami hambatan dalam menggerakkan sendi. Tidak disertai gejala sistemik. Sendi yang sering terkena adalah :  Sendi tangan : carpo-metacarpal (CMC 1), proximal interfalang (PIP), distal interfalang (DIP) Sendi kaki

HERBAL UNTUK DISLIPIDEMIA

HERBAL UNTUK DISLIPIDEMIA 1. ALPUKAT ( Persea americana ) Suku : Lauraceae Nama lokal : Apokat, Alpuket, Alpokat Nama asing : Alligator pear, butter fruit, avocado, awokado (Thailand), pagua (spanyol), avocet (Perancis), apukado (Malaysia). Bagian yang digunakan : daun dan biji Kandungan kimia : daunnya mengandung minyak atsiri 0,5%, dengan methyl chavicol, d-d- pinene dan parafin, isorhamnetin, lutoelin, rutin, quercetin, dan apigenin. Bijinya mengandung saponin, tannin, flavonoid, dan alkaloid. Data keamanan : LD50 per oral ekstrak air biji P. americana > 10g/ kgBB pada tikus. LD50 per oral serbuk biji P. americana 1767 mg/ kgBB pada mencit. Data Manfaat : a. Uji Praklinik : efek hipokolesterolemia P. americana dilakukan pada tikus hiperkolesterolemia dengan berbagai dosis ekstrak metanol-air biji P. amiricana , menurunkan kadar Kolesterol total, K-LDL, TG, dan meningkatkan K-HDL, secara bermakna. Efek ini tergantung dosis dan perubahan pada dosis ekstrak 30

OBAT-OBAT HIPOLIPIDEMIK

OBAT-OBAT HIPOLIPIDEMIK Pengelolaan pasien dislipidemia terdiri dari terapi non farmakologis dan farmakologis. Terapi non farmakologis meliputi perubahan gaya hidup termasuk, aktivitas fisik, menurunkan berat badan yang berlebih, diet rendah lemak, berhenti merokok. Intervensi farmakologis dilakukan setelah 3 bulan evaluasi perubahan gaya hidup sehat ternyata kadar K-LDL masih belum mencapai target yang diinginkan. Obat-obatan yang berguna untuk menurunkan profil lipid disebut obat-obat hipolipidemik. Setiap obat hipolipidemik memiliki kekuatan kerja masing-masing terhadap K-LDL, K-HDL, maupun TG. Hal ini sesuai dengan kemampuan tiap jenis obat tersebut, maka obat yang dipilih bergantung pada jenis dislipidemia yang ditemukan. Beberapa obat hipolipidemik antara lain : golongan statin, asam fibrat, asam nikotinat, ezetimibe, golongan resin. Kebanyakan obat hipolipidemik dapat dikombinasikan penggunaannya, misalnya kombinasi golongan statin dan golongan fibrat, atau golongan s

PENGARUH PERUBAHAN GAYA HIDUP TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL & TRIGLISERIDA

PENGARUH PERUBAHAN GAYA HIDUP  TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL & TRIGLISERIDA Gaya hidup modern yang ditandai dengan penggunaan teknologi menyebabkan manusia kurang bergerak, misalnya bila dahulu manusia memerlukan sesuatu maka harus ke pasar dan berjalan keliling tetapi dengan adanya perkembangan teknologi, kebutuhan belanja dapat dikerjakan di rumah tanpa harus berjalan. Juga semakin banyaknya makanan instan membuat semakin meningkatnya kadar lipid dalam tubuh. Dengan meningkatnya kadar lipid dalam darah menyebabkan meningkatnya risiko terjadinga Penyakit Jantung Koroner dan stroke, serta penyakit gangguan  pembuluh darah yang lain. Sebelum membahas perubahan gaya hidup yang dapat mempengaruhi penurunan kadar kolesterol dan trigliserida, kita mengenal dahulu tentang kolesterol dan triglserida. KOLESTEROL Saat ini hampir semua orang mengernal kata `kolesterol` yang identik dengan makanan enak, kegemukan, dan pada orang lanjut usia, serta dapat menyebabkan penyak

DISLIPIDEMIA

DISLIPIDEMIA Definisi : adalah kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan satu atau lebih fraksi lipid dalam darah. Yang dimaksud dengan kelainan fraksi lipid adalah: kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan atau trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL.  Masalah kesehatan di Indonesia  Saat ini Indonesia harus menghadapi dua beban, yaitu peningkatan penyakit tidak menular dan masih tingginya angka penyakit menular.  Perubahan gaya hidup dan transisi nutrisi telah membawa banyak perubahan pada pola penyakit. Dislipidemia sebagai salah satu faktor risiko penting kardiovaskulaer nampaknya perlu mendapatkan perhatian khusus. Tentunya tetap dengan memperhatikan masalah lain seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi. Kadar kolesterol darah yang tinggi (dislipidemia) merupakan salah satu faktor risiko utama untuk terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan stroke disamping hipertensi, merokok, abnormalitas glukosa