HERBAL UNTUK DISLIPIDEMIA

HERBAL UNTUK DISLIPIDEMIA

1. ALPUKAT (Persea americana)
Suku : Lauraceae

Nama lokal : Apokat, Alpuket, Alpokat
Nama asing : Alligator pear, butter fruit, avocado, awokado (Thailand), pagua (spanyol), avocet (Perancis), apukado (Malaysia).
Bagian yang digunakan : daun dan biji
Kandungan kimia : daunnya mengandung minyak atsiri 0,5%, dengan methyl chavicol, d-d-pinene dan parafin, isorhamnetin, lutoelin, rutin, quercetin, dan apigenin. Bijinya mengandung saponin, tannin, flavonoid, dan alkaloid.
Data keamanan : LD50 per oral ekstrak air biji P. americana > 10g/ kgBB pada tikus. LD50 per oral serbuk biji P. americana 1767 mg/ kgBB pada mencit.
Data Manfaat :
a. Uji Praklinik : efek hipokolesterolemia P. americana dilakukan pada tikus hiperkolesterolemia dengan berbagai dosis ekstrak metanol-air biji P. amiricana, menurunkan kadar Kolesterol total, K-LDL, TG, dan meningkatkan K-HDL, secara bermakna. Efek ini tergantung dosis dan perubahan pada dosis ekstrak 300 mg/ kgBB . Disimpulkan biji P. americana, menunjukkan efek hipolipidemia dan merupakan terapi alternatif untuk hiperlipidemia dan hipertensi.
b. Uji klinik : pada studi, 2 kelompok perempuan dialokasi secara random untuk mendapat diet P. americana dan yang lain diet tinggi karbohidrat kompleks. setelah 3 minggu, diet P. americana menurunkan kadar kolesterol total 8,2 %, dari baseline, sedangkan penurunan pada karbohidrat kompleks yaitu 4,9% (tidak bermakna). Kadar K-LDL, dan apolipoprotein B menurun hanya pada kelompok P. americana.
Indikasi : hiperkolesterolemia (Grade B)
Kontra indikasi : belum diketahui
Peringatan : belum diketahui
Efek samping : alergi lateks, pisang, melon, dan pir mungkin sensitif silang dengan alpukat
Interaksi : penurunan efek warfarin dilaporkan pada 2 pasien
Posologi : 2 x 2 kapsul (250 mg ekstrak daun) / hari.


2. BAWANG PUTIH (Allium sativum)
Suku : Liliaceae

Nama lokal : bawang basihung, lasun, lasuna, palasuna, dasun, bawang handak, bawang pulak, ghabang pote, kesuna, lasuna mabida, lasuna mawuru, yantuna mopusi, pia moputi.
Nama asing : garlic, maneul (korea)
Bagian yang digunakan : umbi lapis
Kandungan kimia : Alliin (alkilsistein sulfoksida), allylaliin, profenil alliin, dan allisin (termasuk gama glutamil). Umbi yang telah kering dan kemudian dilembabkan kembali dengan ragi akan menghasilkan minyak yaitu oligosulfida, dan vinil dithiin fruktosa, saponinallisin, dan selenium.
Data keamanan : LD50 3034 mg/ kgBB pada kelinci, per oral. Dapat menyebabkan ulkus pada gaster.
Data manfaat : 
a. Uji praklinik : pada cell line  binatang dan manusia, terlihat penurunan lemak jaringan vaskuler, pembentukan fatty streak, ukuran aterosklerotik.
b. Uji klinik : sebuah meta-analisis mereview 16 uji klinik random dengan kontrol (14 paralel dan 2 cross-over) dari 952 subjek tentang tentang A. sativum terhadap lipid dan lipoprotein serum. Dosis serbuk A. sativum 600-900 mg/ hari, atau umbi segar 10 g atau munyak 18 mg, atau ekstrak . Median lama terapi 12 minggu.
Subjek yang mendapat A. sativum (serbuk/ bukan serbuk) menunjukkan rerata penurunan kolesterol total 12 % dan TG serum 13 %. Minyak bawang putih 0,25 mg/ kgBB (15 g minyak setara 30 g umbi untuk 61 kgBB) menurunkan kadar kolesterol 18 % setelah penggunaan 8 bulan. Pemberian umbi 10 g setelah makan pagi selama 2 bulan menurunkan kadar kolesterol 15 %.
Pada kajian sistematik terhadap potensi menurunkan lipid terhadap 8 studi dari 500 subyek yang mendapat serbuk A. sativum 600-900 mg menghasilkan penurunan serum kolesterol dan TG sebesar 5-20 %, dan disimpulkan bahwa serbuk bawang putih berpotensi menurunkan kadar lemak darah.
Mekanisme kerja aktivitas antihiperlipidemia diduga karena kandungan diallil disulfida dan trisulfida yang menghambat hepatic-hydroxy-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA) reductase dan peningkatan ekskresi garam empedu ke dalam feses dan mobilisasi lemak jaringan ke dalam sirkulasi.
Indikasi : hiperlipidemia (Grade B), aterosklerosis (Grade C).
Kontra indikasi : alergi terhadap bawang putih
Peringatan : mengkonsumsi dalam jumlah yang besar akan meningkatkan risiko perdarahan pasca operasi. Hati-hati pada kehamilan dan menyusui.
Efek samping : gastritis. Makan umbi segar, ekstrak atau minyak dalam keadaan perut kosong dapat menimbulkan heartburn, mual, muntah dan diare. Nafas dan keringat bau bawang putih. Orang yang belum pernah memakai obat ini mengalami sedikit alergi.
Interaksi : pesien dalam terapi warfarin harus diperingatkan karena dapat meningkatkan waktu perdarahan. Waktu lamanya perdarahan telah dilaporkan meningkat dua kali untuk pasien. Tidak boleh diberikan bersamaan dengan antikoagulan dan antitrombotik clopidogrel karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Posologi : 1 x 1 kapsul lunak (500 mg ekstrak) per hari.


3. KUNYIT (Curcuma domestica)
Suku : Zingiberaceae

Nama daerah : rimpang kunyit, koneng, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu kuning, guraci.
Bagian yang digunakan : rimpang
Kandungan kimia : kurkuminoid yaitu campuran dari kurkumin, monodeksmetoksikurkumin, dan bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas, minyak atsiri, zingiberen, kurkumen, dan turmeron.
Data keamanan : LD50 ekstrak etanol pada mencil per oral > 15 g/ kgBB. Monyet diberi 0,8 mg/ kgBB kurkumin per hari, dan tikus diberi 1,8 mg/ kgBB / hari selama 90 hari tidak menunjukkan efek samping. FDA mengklasifikasikan sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe). Tidak ditemukan efek samping pada pasien artritis rematoid yang diberi kurkumin 1200 mg/ hari selama 2 minggu. Dan tidak ditemukan efek toksik setelah pemberian kunyit 2,2 g/ hari per oral (setara dengan 180 mg kurkumin) selama 4 bulan.
Data manfaat :
a. Uji praklinik : pemberian ekstrak C. domestica 200 mg/ kgBB pda tikus menunjukkan aktivitas antihiperkolesterolemia, menurunkan K-LDL tanpa mempengaruhi K-HDL. Ekstrak etanol rimpang kering dosis 30 mg/ kgBB diberikan intragastrik pada tikus setiap 6 jam selama 48 jam, memperlihatkan aktivitas antihiperkolesterolemia.
Mekanisme kerja : kandungan kurkumin meningkatkan aktivitas kolesterol 7 alfa hidroksilase dan meningkatkan katabolisme kolesterol. Pada jaringan dan mikrosom hati tikus, kandungan demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin, dan acetylcurcumin menghambat lipid peroksidase.
b. Uji klinik : uji acak terkontrol terhadap subyek DM tipe-2 menunjukkan bahwa pemberian kapsul yang mengandung kombinasi ekstrak C. domestica (200 mg/ kapsul) dan bawang putih (200mg/ kapsul) dengan dosis 2,4 g per hari selama 12 minggu, dapat memperbaiki profil lipid (penurunan kolesterol total, K-LDL, TG), penurunan glukosa darah puasa, dan penurunan kadar HbA1C.
Sebanyak 10 sukarelawan sehat diberi 500 mg curcumin selama 7 hari menghasilkan penurunan bermakna kadar lipid peroksida serum (33%), dan peningkatan K-HDL (29%) serta penurunan kadar seru kolesterol total (12%).
Indikasi :  dislipidemia (Grade C)
Kontra indikasi : obstruksi saluran empedu, kolesistitis. Hipersensitivitas terhadap komponen kunyit, gagal ginjal akut, anak < 12 tahun.
Peringatan : hati-hati pada pasien dengan batu empedu, sebaiknya konsul ke dokter ahli penyakit dalam. hati-hati penggunaan pada kehamilan dan masa menyusui karena belum ada data keamanannya.
Efek samping : mual
Interaksi : dapat meningkatkan aktivitas obat antikoagulan, antiplatelet, trombolitik, sehingga meningkatkan risiko perdarahan.
Interaksi kurkumin dengan herbal yang lain : orang sehat diberi 2 g kurkumin dikombinasi dengan 20 mg piperin, bioavailabilitas kukumin meningkat 20 kali.
Posologi : 2 x 1 tablet (200 mg ekstrak) per hari.


4. MENGKUDU (Morinda citrifolia)
Suku : Rubiaceae

Nama daerah : pace, kemudu, cengkudu, kodhuk, wengkudu, noni,
Bagian yang digunakan : buah
Kandungan kimia : alkaloid seronin, plant steroid, alisarin, lisin, sodium, asam kaprilat, arginin, prokseronin, antrakuinin, trace elements, fenilalanin, magnesium, terpenoid, dll.
Data keamanan : LD50 ekstrak air etanol buah, daun, akar, pada mencit ; > 10 g/ kgBB. LD50 ekstrak etanol daun per oral pada tikus : > 2000 mg/ kgBB.
Pemberian jus buah pada 96 sukarelawan sehat sampai dosis 750 ml / orang/ hari selama 28 hari dinyatakan aman terhadap parameter biokimia darah, urin, dan tanda-tanda vital.
Data manfaat : 
a. Uji praklinik : pemberian ekstrak etanol 50% campuran buah dan daun dapat menurunkan kadar glukosa darah binatang percobaan. Pada tikus dislipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak, ekstrak buah, daun, dan akar, ketiganya menyebabkan penurunan kadar kolesterol total, TG, K-LDL, indeks aterogenik, dan ratio kolesterol/ K-HDL, secara bermakna. Ekstrak akar menimbulkan peningkatan K-HDL. Mekanisme antidislipidemia M. citrifolia melalui beberapa cara antara lain inhibisi biosintesis, absorpsi, dan sekresi lipid. Diduga karena adanya multiple antioxidant yang poten dalam mengkudu.
b. Uji klinik : sejumlah 38 perokok mendapat 2 kali 2 ons jus mengkudu per hari selama 30 hari dibanding plasebo, hasil menunjukkan jus M. citrifolia menurunkan kadar kolesterol total 7-22%, K-LDL 6-10%, TG 10-54%, homosistein 21%, dan meningkatkan K-HDL 10-16%, sedangkan pada plasebo tidak ada perubahan. Hasil penelitian lainnya dari BPOM menyimpulkan bahwa M. citrifolia dapat menurunkan kadar TG.
Indikasi : dislipidemia
Kontra indikasi : kehamilan, laktasi, anak, hiperkalemia, alergi.
Peringatan : hati-hati terhadap penderita gastritis karena mengkudu bersifat asam. Dengan obat antidiabetes dapat terjadi hipoglikemia dan hipotensi, karena dapat menurunkan kadar glukosa dan kalium darah. Warna urin dapat menjadi merah muda sampai merah kecoklatan
Efek samping : sedasi, mual, muntah, alergi
Interaksi: dapat berinteraksi dengan obat ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II, diuretik hemat kalium. Dapat mengurangi efek obat imunosupresan.
Posologi : 2 x 1 kapsul (600 mg ekstrak) per hari selama 30 hari.


5. ROSELA (Hibiscus sabdarifa)
Suku : Malvaceae

Nama daerah : gamet walanda, kasturi roriha, merambos ijo, kesew jawe, asam rejang, asam jarot.
Bagian yang digunakan : kelopak bunga
Kandungan kimia : kelopak bunga mengandung senyawa antosianin, vitamin C, dan B. Kandungan lainnya adalah kalsium, beta karoten serta asam amino esensial. Rosela memiliki banyak unsur kimia yang menunjukkan aktivitas farmakologis. Sebanyak 15-20% merupakan asam-asam tumbuhan yang meliputi asam sitrat, asam malat, asam tartar .
Data keamanan : LD50 diatas 5000 mg/ kgBB per oral pad tikus. Pada dosis 15 mg? kgBB terlihat ada perubahan kadar albumin, namun pada gambaran histologi tidak ada perubahan. Pada pria sehat, dapat menurunkan kadar kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, kalium, dan fosfat pada urin.
Data manfaat :
a. Uji praklinik : pemberian ekstrak kering kelopak rosela 500 dan 100 mg/ kgBB pada tikus dengan diet kolesterol tinggi selama 6 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol 22 dan 26%, sedangkan trigliserida turun sebesar 33 dan 28%. Sementara kadar K-HDL tidak terjadi perubahan nyata.
b. Uji klinik : ekstrak kering kelopak bunga rosela 100 mg/ hari selama 1 bulan dapat menurunkan secara nyata kadar kolesterol total dan Tg, serta meningkatkan kadar K-HDL. Sediaan kapsul diberikan per oral pada 42 sukarelawan dengan umur 18-75 tahun dengan kadar kolesterol 175-327 mg/ dL selama 4 minggu. Sukarelawan dibagi 3 kelompok masing-masing menddapat 1,2 dan 3 kapsul. Pada minggu ke-2 terjadi penurunan kadar kolesterol pada ketiga kelompok tersebut sekitar 7,08 - 8,2 % dibandingkan dengan baseline, sedangkan pada minggu ke-4 penurunan terjadi sekitar 8,3 - 14,4 %. Penurunan nyata terlihat pada kelompok 2 yaitu 12 % pada 71 % sekarelawan.
Indikasi : dislipidemia
Kontra indikasi : anak, orang yang alergi terhadap rosela atau kandungannya
Peringatan ; pemberian dosis tinggi harus hati-hati karena bersifat sangat asam.
Efek samping : belum ada laporan.
Interaksi : menurunkan kadar kloroquin. Dapat mengubah waktu paruh asetaminofen (perasetamol) bila diberikan bersama dengan rosela. Rosela memiliki aktivitas estrogen meskipun tidak ada perubahan klinis yang jelas, jadi pemberian rosela dapat terjadi interaksi dengan senyawa estrogen yang lain misalnya pil KB yang mengandung estrogen.
Posologi : 2 x 1 tea bag (6 g serbuk) per hari, seduh dalam 1 cangkir air. 1x 1 kapsul (500 mg ekstrak) per hari.


6. TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Suku : Zingiberaceae

Nama daerah : temulawak, koneng gede, temu labak
Bagian yang digunakan : rimpang
Kandungan kimia : rimpang temulawak mengandung kukuminoid, minyak atsiri dan pati.
Data keamanan : LD50 ekstrak etanol per oral mencit : > 5 g/ kgBB. LD50 kurkumin per oral pada tikus, dan guinea pig : > 5 g/ kgBB.
Data manfaat : 
a. Uji pra klinik : efikasi C. xanthorrhiza dalam menurunkan lipid darah dievaluasi pada 40 kelinci yang dibagi menjadi 4 kelompok dan mendapat diet isoaterogenik tanpa curcuma, rendah curcuma (2g/ kgBB), medium curcuma (3g/ kgBB), dan tinggi curcuma (4g/ kgBB) selama 120 hari. C. xanthorrhiza tidak mempengaruhi makan, konsumsi protein, dan lemak dan ekskresi protein, tetapi secara bermakna meningkaatkan ekskresi lemak. Kadar kolesterol menurun 46,6%, 56,4%, dan 63,2%; kadar K-HDL meningkat 9,9%, 14,5%, dan 21,9%; menurunkan secara bermakna K-LDL dan TG, pada pemberian 2g/kgBB,3g/ kgBB, dan 4g/ kgBB curcuma. Inhibitor reduktase HMG-CoA meningkat secara bermakna dengan curcuma. Peningkatan ekskresi lemak dimediasi melalui akselerasi metabolisme lipid dari jaringan ekstrahepatik ke hepar, sehingga meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu ke dalam feses. C. xanthorrhiza potensial sebagai fitoterapi untuk aterosklerosis dan gangguan kardiovaskuler.
b. Uji klinik : pada fase I, dengan 28 orang sehat dengan dosis sampai 800 mg/ hari selama 3 bulan tidak menunjukkan efek toksik. Dari 5 penelitian pada manusia dengan dosis 1125-2500 mg curcuma per hari tidak menunjukkan adanya toksisitas.
Indikasi : dislipidemia
Kontra indikasi : obstruksi saluran empedu
Peringatan : hati-hati pada penderita gastritis dan nefrolitiasis
Efek samping : hingga saat ini belum ditemukan efek samping yang berarti. Tidak dapat digunakan pada penderita radang saluran empedu akut.
Interaksi : hati-hati penggunaan temulawak bersama-sama dengan antikoagulan karena dapat memperpanjang waktu perdarahan.
Posologi : 2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak) per hari.



*****SELESAI*****






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPLIKASI YANG SERING TERJADI PADA DIABETES