Postingan

MENGENAL STUNTING

 MENGENAL STUNTING Apa itu Stunting  ? Stunting atau pendek atau kerdil adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Menurut WHO, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak kasus stunting dari sejumlah negara-negara di kawasan Asia Tenggara dengan rata-rata prevalensi balita stunting sebesar 36,4% pada tahun 2005-2017. Menurut kementerian Kesehatan, jumlah kasus stunting di Indonesia per 2019 mencapai 27,67%, hal ini melebihi angka toleransi maksimal yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sebesar 20%. Tetapi angka stunting di Indoneia dalam 5 tahun terakhir telah mengalami perbaikan. Target pemerintah pada tahun 2024 kasus stunting menurun hingga berada di angka 14%. Stunting merupakan masalah multidimensional yang perlu diselesaikan secara multifaktorial. Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat kehamilan, penyakit-penyakit yang dialami selama m

TB DAY 24 MARET 2021

  TB DAY 24 MARET 2021        Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia,  hal ini untuk memperingati ditemukannya bakteri penyebab penyakit TB yaitu Mycobacterium tuberculosis  oleh Dr. Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882. Dengan ditemukannya bakteri tersebut telah mempermudah penegakan diagnosa pasien sehingga membuka jalan untuk menyembuhkan penyakit ini.      Tema global tahun ini adalah " The Clock is Ticking " dengan tema nasional yang dipilih adalah " Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa Dari TB"         Penyakit TB sampai saat ini masih merupakan epidemi dibanyak negara, terutama negara-negara miskin dan berkembang, termasuk negara Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan kasus TB yang tinggi. Untuk menurunkan jumlah kasus diperlukan kerjasama semua pihak, mulai dari : Pasien : mematuhi aturan minum obat, berhenti merokok, tidak membuang dahak sembarangan, menggunakan masker bila batuk, bersin

PROFIL UNIT TRANSFUSI DARAH RSUD DR. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS TAHUN 2019

 

EFEK SAMPING OBAT-OBAT ANTI TUBERKULOSA LINI PERTAMA

 EFEK SAMPING OBAT-OBAT ANTI TUBERKULOSA (OAT) LINI PERTAMA        Sampai saat ini Indonesia masih berjuang untuk lepas dari penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterum tuberculosa ini. Indonesia termasuk 5 negara dari 22 negara di dunia dengan beban penyakit Tuberkulosa (TB). Kontribusi TB di Indonesia sebesar 5,8%. Besarnya masalah TB di Indonesia diperberat dengan meningkatnya kasus HIV-AIDS serta meningkatnya orang-orang dengan Diabetes melitus, yang semua itu dapat meningkatkan risiko penularan TB. Saat ini juga timbul kedaruratan baru dalam penanggulangan TB, yaitu TB Resisten Obat (TB RO).        Pada saat ini kita akan membahas efek samping OAT lini pertama, yang bisa terjadi pada pasien-pasien TB. 1. INH (isonikotinil hidrazid) atau isoniazid. bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid. Memiliki efek yang tidak diharapkan antara lain : Reaksi hipersensitivitas,  berupa : demam, kelainan kulit yang dapat berbentu

PROFIL UNIT TRANSFUSI DARAH RSUD dr.H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS 2021

PROGRAM QUICK WINS

  PROGRAM QUICK WINS QUICK WINS   adalah program pemerintah tentang pelayanan darah untuk mencegah kematian ibu hamil dan melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan. Program ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 92 Tahun 2015. Yang melatar-belakangi adanya program quick wins adalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Menurut ASEAN Millenium Development Goals tahun 2017, AKI Indonesia tahun 2015 dilaporkan 305 per 100.000 kelahiran hidup, sementara target MDGs Indonesia 102 per 100.000 kelahiran hidup.  AKI Indonesia menempati urutan kedua di Asia Tenggara setelah Negara Laos yang memiliki AKI 357 per 100.000 kelahiran hidup. Negara jiran kita, Malaysia memiliki AKI 24 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara Negara Singapore memiliki AKI 7 per 100.000 kelahiran hidup Menurut laporan World Bank tahun 2017 di Indonesia dalam 1 hari ada 4 orang ibu meninggal karena melahirkan (tiap 6 jam 1 orang ibu meninggal karena meahirkan). Pertanyaan yang timbul, apa ya

KOMPLIKASI YANG SERING TERJADI PADA DIABETES

  KOMPLIKASI YANG SERING TERJADI PADA DIABETES Kadar gula darah yang tidak terkendali (tetap tinggi) dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan komplikasi.  Komplikasi dapat terjadi karena kerusakan pembuluh darah baik kecil maupun besar (mikro dan makro angiopati), juga kerusakan saraf (neuropati). Apakah ada obat untuk mencegah komplikasi diabetes ? Sampai saat ini obat khusus untuk menghindari atau mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes belum ada !!!  Kecuali mengontrol kadar glukosa dalam darah dalam batas normal. Komplikasi-komplikasi diabetes yang sering terjadi adalah : 1. RETINOPATI DIABETES Yaitu gangguan atau kerusakan pada retina yang dapat menyebabkan kebutaan. Karena itu, bila tiba-tiba Anda merasakan penglihatan rangkap atau kabur, segeralh pergi ke dokter mata ! Periksakanlah mata Anda pada dokter mata setahun sekali !!! 2. NEFROPATI DIABETES Yaitu kerusakan pada GINJAL. Gejala pertamanya adalah bertambahnya pengeluaran protein bersama urin (proteinuria), timbu