TB DAY 24 MARET 2021

  TB DAY 24 MARET 2021

       Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia, hal ini untuk memperingati ditemukannya bakteri penyebab penyakit TB yaitu Mycobacterium tuberculosis oleh Dr. Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882. Dengan ditemukannya bakteri tersebut telah mempermudah penegakan diagnosa pasien sehingga membuka jalan untuk menyembuhkan penyakit ini.

     Tema global tahun ini adalah "The Clock is Ticking" dengan tema nasional yang dipilih adalah "Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa Dari TB"

       Penyakit TB sampai saat ini masih merupakan epidemi dibanyak negara, terutama negara-negara miskin dan berkembang, termasuk negara Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan kasus TB yang tinggi. Untuk menurunkan jumlah kasus diperlukan kerjasama semua pihak, mulai dari :

  • Pasien : mematuhi aturan minum obat, berhenti merokok, tidak membuang dahak sembarangan, menggunakan masker bila batuk, bersin, berbicara
  • Keluarga pasien : memberi perhatian yang lebih dan berperan sebagai PMO (pengawas minum obat) serta memberi motivasi pada pasien untuk sembuh
  • Tenaga kesehatan : bekerja dengan sungguh-sungguh untuk kesembuhan pasien
  • Masyarakat : dengan berperan sebagai kader kesehatan yang memperhatikan orang-orang disekitarnya yang memiliki gejala TB untuk dapat membawa ke fasilitas kesehatan, sehingga pasien-pasien tersebut dapat segera diobati dan juga memutus rantai penularan TB
  • Pemerintah : dengan menyediakan reagen untuk penegakan diagnosa, dan obat-obatan TB yang diberikan kepada pasien secara gratis
       Penyakit TB adalah penyakit menular yang dapat menyerang semua golongan masyarakat, baik orang kaya maupun orang miskin, orang dewasa maupun anak-anak. Di masyarakat masih berkembang anggapan bahwa penyakit TB adalah penyakit keturunan yang disebabkan oleh kutukan atau karena guna-guna. Anggapan ini juga merupakan pekerjaan rumah bagi tenaga kesehatan, kader-kader kesehatan untuk memberikan pemahaman bahwa penyakit TB disebabkan oleh kuman dan dapat disembuhkan !
       Penyakit TB sebagian besar menyerang paru-paru, tetapi sebenarnya penyakit ini dapat menyerang semua organ tubuh manusia, misalnya, kulit, tulang, ginjal, saluran pencernaan, otak, kelenjar getah bening, dll. 

Beberapa hal yang masyarakat perlu ketahui tentang penyakit TB

1. Apa gejala TB ? 
gejala utama : batuk terus menerus dan berdahak selama lebih dari 2 minggu
gejala lain : batuk bercampur darah, sesak nafas, dan nyeri dada, nafsu makan berkurang, berat-badan menurun, tubuh menjadi lemas, demam atau meriang berkepanjangan, berkeringat malam hari tanpa melakukan kegiatan.

2. Bagaimana terjadinya penularan ?
Ketika orang yang sakit TB batuk, bersin, berbicara, maka kuman TB akan keluar di udara, dan ketika udara yang telah mengandung kuman TB tersebut terhirup oleh orang lain melalui saluran pernafasan masuk ke paru-paru dan dapat menyebar ke bagian organ tubuh yang lain.
Jika daya tahan tubuh orang yang menghirup udara yang mengandung kuman tersebut lemah, maka orang tersebut menjadi sakit TB, tetapi jika daya tahan tubuhnya kuat, maka orang tersebut dapat melawan kuman TB yang masuk kedalam tubuhnya sehingga orang tersebut tidak menjadi sakit.

3. Apa saja yang menjadi faktor risiko penularan ?
  • pasien TB paru dengan kuman yang positif, sangat berisiko menularkan
  • jumlah percikan dahak dalam udara
  • kontak erat dengan pasien TB
  • tinggal di daerah padat penduduk
  • ventilasi rumah yang tidak memadai, sehingga tidak ada pertukaran udara dan sinar matahari tidak dapat masuk
  • tempat orang berkumpul, misalnya tempat kerja, asrama, sekolah
  • orang yang berkerja dengan bahan kimia yang berisiko menimbulkan paparan infeksi paru
  • orang dengan penyakit HIV/ AIDS dan kencing manis (Diabetes melitus) lebih mudah menjadi TB
  • orang dengan status gizi rendah
4. Bagaimana menentukan orang dewasa menderita TB ?
Bila kita menemukan orang dewasa dengan gejala seperti diatas maka kita bisa menyarankan atau membawa orang tersebut ke fasilitas layanan kesehatan, misalnya PUSKESMAS untuk dilakukan pemeriksaan dahak, untuk mengetahui adanya kuman TB tersebut

5. Bagaimana dengan anak-anak (usia 0-14 tahun) ?
Pada anak, batuk bukan merupakan gejala utama TB pada anak. Tanda-tanda anak yang dicurigai TB adalah :
  • adanya kontak erat dengan pasien TB dewasa, misalnya orang tua, kakek atau nenek, paman atau bibinya yang sering kontak dengan anak tersebut, atau pengasuhnya
  • batuk lama selama 2 minggu atau lebih
  • demam lama berulang tanpa sebab yang jelas selama 2 minggu atau lebih
  • berat badan tidak naik atau bahkan turun dalam 2 bulan terakhir
  • lasu atau anak kurang aktif bermain
6. Bagaimana menentukan TB pada anak-anak ?
Yang terpenting adalah adanya kontak serumah dengan orang dewasa yang sakit TB dengan kuman yang positif. Karena anak-anak sulit mengeluarkan dahak maka untuk memastikan diagnosa adalah dengan tes tuberkulin/ tes mantoux, dan adanya gejala-gejala lain seperti diatas.

PENGOBATAN TB
Pada orang dewasa, pengobatan berlangsung selama 6-8 bulan, pada tahap awal obat diminum setiap hari selama 2-3 bulan, dan dilanjutkan dengan tahap lanjutan pada tahap ini obat diminum 3 kali seminggu selama 4-5 bulan. penderita TB harus didampingi seorang pengawas minum obat (PMO) untuk manjamin kepatuhan minum obat.
Pada anak, obat diminum setiap hari selama 6 bulan, minum obatnya di depan PMO

Mengapa pengobatan TB memerlukan waktu yang lama ?
jawabannya adalah, pada tahap awal (2-3 bulan) bertujuan untuk membunuh kuman TB yang aktif, sedangkan tahap lanjutan (4-5 bulan) bertujuan untuk mencegah kuman TB yang tidak aktif menjadi aktif.

PEMANTUAN PENGOBATAN
Pemantauan kemajuan pengobatan pada orang dewasa, dilakukan melalui 3 kali pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis. Dahak diambil sebanyak 2 kali setiap pemeriksaan (sewaktu dan pagi). jadwal pemeriksaan ulang dakak selama pengobatan : akhir bulan ke-2, bila hasil masih positif, maka pengobatan tahap awal dilanjutkan 1 bulan lagi, selasai bulan ke-3 dilakukan pemeriksaan dahak ulang, kemudian dilakukan pemeriksaan dahak lagi, 1 bulan sebelum akhir pengobatan dan selesai pengobatan.
Pemantauan kemajuan pengobatan TB pada anak, melalui pemantauan perkembangan anak, misalnya, adanya peningkatan berat badan, nafsu makan meningkat, keluhan berkurang bahkan hilang, anak kembali ceria. Pemantauan dilakukan setiap 2 minggu pada tahap awal pengobatan (2 bulan pertama) dan setiap bulan pada tahap lanjutan (4 bulan berikutnya)

CARA MENCEGAH PENULARAN TB
  • pastikan pasien menelan obat TB secara teratur dan lengkap sampai sembuh
  • menutup mulut saat batuk atau bersin
  • membuang dahak atau ludah di tempat tertutup
  • menjemur alat tidur lebih sering
  • membuka jendela dan pintu setiap pagi, supaya sirkulasi udara menjadi baik dan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah
  • makanan bergizi
  • tidak merokok dan minum minuman beralkohol
  • olahraga teratur
  • istirahat yang cukup
Mari kita bersatu padu memberantas penyakit TB dari bumi Indonesia dengan cara TOSS (Temukan pasien TB, Obati Sampai Sembuh), dan menyelamatkan bangsa dari TB.


*****SELESAI*****



     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPLIKASI YANG SERING TERJADI PADA DIABETES