HERBAL UNTUK ARTRITIS

HERBAL UNTUK ARTRITIS

Penatalaksanaan penyakit artritis termasuk osteoartritis ada beberapa modalitas terapi yang bisa digunakan untuk meringankan keluhan pasien, antara lain obat-obatan farmasi, herbal yang telah dilakukan penelitian menjadi Obat Herbal Terstandar maupun Fitofarmaka.

Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah distandardisasi, bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, harus memenuhi persyaratan aman dan mutu sesuai dengan persyaratan yang berlaku serta klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik. Berbeda dengan Jamu yang juga merupakan sediaan obat bahan alam tetapi status keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara empiris.

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah distandarisasi, status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji klinis

Berdasarkan Formularium Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI) yang termasuk herbal untuk ARTRITIS adalah :

CABE
(Capsicum annuum)

Suku : Solanaceae

Bagian yang digunakan : buah

Nama daerah : cabe, lombok merah, lombok sabrang, mengkreng, rica, malita, risa, tabia

Kandungan kimia : Capsaicinoid dengan komponen utama capsaicin (32-38%), dihidrocapsaicin (18-52%).  Karoten (0,3-0,8%) sebagian dalam bentuk kapsanthin, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, lutein.

Data keamanan : dosis toksik menimbulkan hipotermia karena mempengruhi termoreseptor. Pemberian dosis tinggi pada waktu lama dapat menimbulkan kerusakan lambung kronik, kerusakan hati, dan efek neurotoksik.

Data manfaat 
Uji Praklinik : zat aktif yang paling penting adalah capsaicin, yang menghasilkan efek hyperemic cutaneus nociceptor atau saraf sensorik perifer cabang saraf sensorik primer yang diaktivasi oleh stimulus noxious. Saraf perifer menghasilkan respon lokal seperti edema, kemerahan, dan vasodilatasi, sementara serabut aferen menyampaikan informasi noxiceptive ke SSP dan menghasilkan sensasi nyeri dan terbakar. 
Desensitisasi jangka panjang terjadi setelah pemakaian capsaicin berulang dan menghasilkan hilangnya sensasi nyeri. Penghambatan ssaluran kalsium akan mengakibatkan penurunan substansi P (neuropeptida) yang bertanggung jawab terhadap nyeri kemogenik, regulasi suhu dan neurogenik dalam saraf sensorik yang mengakibatkan hilangnya rasa nyeri.

Indikasi : membantu menghilangkan ketegangan otot dan nyeri pada artritis yang biasa dikenal oleh awam sebagai rematik

Kontra indikasi :belum diketahui

Peringatan : penggunaan topikal pada bayi dan anak harus berhati-hati. Reaksi alergi jarang terjadi dan sensitisasi spontan dapat terjadi

Efek samping : FDA menyatakan bahwa capsaicin aman dan efektif sebagai analgesik eksternal. Capsaicin dan capsaicinoid merupakan iritan kuat untuk selaput mukosa sehingga dapat menimbulkan dermatitis, tetapi keadaan ini dapat dihilangkan dengan mencuci dengan air bersih atau dengan minyak dingin.

Interaksi : belum diketahui

Posologi : 
- Linimen : 10-20% capsaicin selama 2 hari, dapat diulang kembali setelah 2 minggu
- Ointment : 1/8 bagian capsaicin
- Oleoresin : kekuatan maksimun 2,5%
- Krim : 4x 0,025-0,075% capsaicin per hari, paling sedikit selama 2 minggu



JAHE
(Zingiber officinale)

Suku : Zingiberaceae

Nama daerah : halia, bahing, sipode, lahia, alia, jae, sipodeh, jahi, lai, melito, leya, marman.

Bagian yang digunakan : rimpang

Kandungan kimia : minyak atsiri, oleoresin, fenol, enzim proteolitik ( zingibain), Vit B6, Vit C, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam linoleat, gingerol,.

Data keamanan : LD50 6-gingerol dan 6-shogaol adalah 250-680 mg/ kgBB. Pemberian pada wanita hamil tidak menunjukkan efek teratogenik.

Data manfaat 
Uji klinik : sebuah randomized controlled trial (RCT) multicenter terhadap efikasi dan keamanan ekstrak terstandar 2 spesies jahe, Zingeber officinale, dan Alpinia galanga, dilakukan pada 261 pasien OA genu dengan nyeri moderat-berat. Pasien dibagi 2 kelompok, 1 kelompok diberi ekstrak jahe 2x sehari dan 1 kelompok diberi placebo (acetaminophen) 2x sehari. Hasil yang didapat kelompok yang menerima ekstrak jahe mengalami pengurangan rasa nyeri genu saat berdiri dibanding kontrol (63% : 50%). Pengurangan rasa nyeri genu saat berjalan juga lebih baik dibandingkan kontrol. Disimpulkan bahwa ekstrak jahe terstandar mengurangi gejala OA genu secara bermakna.

Indikasi : Osteoartritis, reumatoid artritis (Grade C)

Kontra indikasi : meskipun pada penelitian klinik tidak ditemukan efek teratogenik pada bayi yang dilahirkan, namun sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan, ibu menyusui, anak < 6 tahun.
Batu empedu dan pasien berisiko perdarahan (karena dapat menghambat aktivitas tromboksan).

Peringatan : dilaporkan pemberian 6 g serbuk jahe kering menunjukkan peningkatan eksfoliasi esl epitel permukaan lambung yang dapat berakibat ulkus, sebab itu direkomendasikan penggunaan pada perut kosong tidak lebih dari 6 g.

Efek samping : sedikit nyeri abdomen, rasa tidak enak di ulu hati. Dermatitis kontak.

Interaksi : pemberian bersama obat antkoagulan, antiplatelet, heparin, trombolitik, secara teori dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Posologi : 2 x 1 kapsul (250 mg ekstrak) per hari.



*****SELESAI*****


Komentar

  1. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPLIKASI YANG SERING TERJADI PADA DIABETES