OSTEOARTRITIS

OSTEOARTRITIS (OA)

No. ICD X : M19.9 (Osteoarthrosis other)

Definisi : merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan kartilago sendi serta adanya pembentukan tulang baru. Pasien sering datang berobat pada saat sudah ada deformitas sendi yang bersifat permanen.

Anamnesa :
Pasien datang dengan keluhan nyeri sendi yang dirasakan berangsur-angsur bertambah nyeri (gradual onset). Selain nyeri, juga dirasakan adanya kaku sendi terutama pada pagi hari dan dirasakan < 30 menit, umumnya tidak disertai tanda-tanda inflamasi, tetapi bila ada proses inflamasi maka akan teraba panas, bengkak yang minimal dan teraba krepitasi, tetapi tidak disertai kemerahan pada kulit. Nyeri sendi terutama dirasakan saat melakukan aktifitas, akibatnya pasien mengalami hambatan dalam menggerakkan sendi. Tidak disertai gejala sistemik.

Sendi yang sering terkena adalah : 
  • Sendi tangan : carpo-metacarpal (CMC 1), proximal interfalang (PIP), distal interfalang (DIP)
  • Sendi kaki : meta-tarsofalang pertama (MTP 1)
  • Sendi lain : lutut, vertebra cervical, vertebra lumbal, panggul
Faktor risiko : 
  • Usia > 60 tahun
  • Wanita, usia > 50 tahun atau menopouse
  • Kegemukan/ obesitas
  • Pekerja berat yang menggunakan satu sendi terus-menerus
Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonis :
  • Hambatan gerak (ROM)
  • Krepitasi
  • Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
  • Tanda-tanda peradangan sendi
  • Deformitas sendi yang permanen, misalnya adanya penonjolan tulang di PIP (Bouchard`s nodes), di DIP (Heberden`s nodes)
  • Perubahan gaya berjalan (pincang)
Pemeriksaan Penunjang : 
  • Laboratorium : DR, LED, CRP, Ur, Cr, Analisa cairan sendi
  • Radiografi sendi yang terserang, minimal AP dan lateral
  • USG musculoskeletal (bila perlu)
  • MRI sendi
Penegakan Diagnosis
Penegakan diagnosa berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang

Klasifikasi OA berdasarkan kriteria American College Rheumatology (ACR)

Klasifikasi diagnosis OA LUTUT ICD-10 kode M17

1. Berdasarkan kriteria klinis (sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%)
    Nyeri sendi lutut dan paling sedikit 3 dari 6 kriteria dibawah ini :

  1. krepitasi saat gerakan aktif
  2. kaku sendi < 30 menit
  3. umur > 50 tahun
  4. pembesaran tulang sendi lutut
  5. nyeri tekan tepi tulang
  6. tidak teraba hangat pada sivium sendi lutut
2. Berdasarkan kriteria klinis dan Laboratoris (sensitivitas 92% dan spesifisitas 75%)
    Nyeri sendi lutut dan paling sedikit 5 dari 9 kriteria berikut ini :
  1. usia > 50 tahun
  2. kaku sendi < 30 menit
  3. krepitasi pada gerakan aktif
  4. nyeri tekan tepi tulang
  5. pembesaran tulang
  6. tidak teraba hangat pada sinovium sendi yang terkena
  7. LED < 40 mm/ Jam
  8. RF < 1:40
  9. analisis cairan sinovium sesuai OA
3. Berdasarkan kriteria klinis dan radiologis (sensitivitas 91% dan spesifisitas 86%)
    Nyeri sendi lutut dan adanya osteofit dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini :
  1. kaku sendi < 30 menit
  2. umur > 50 tahun
  3. krepitasi pada gerakan sendi aktif

Klasifikasi diagnosis OA PANGGUL ICD-10 kode M 16

1. Berdasarkan kriteria klinis dan laboratoris (sensitivitas 89% dan spsifisitas 91%)
    Nyeri pada sendi panggul/ koksa dan paling sedikit salah 1 dari2 kelompok kriteria di bawah ini:
  1. Rotasi internal sandi panggul < 15 derajat, disertai LED < 45 mm/ jam atau fleksi sendi panggul < 115 derajat (jika LED sulit dilakukan)
  2. Rotasi internal sendi panggul > 15 derajat disertai nyeri yang terkait pergerakan ritasi internal sendi panggul, kekakuan sendi panggul pagi hari < 60 menit, dan usia > 50 tahun
2. Berdasarkan kriteria klinis, laboratoris dan radiologis (sensitivitas 89% dan spesifisitas 91%)
    Nyeri pada sendi panggul/ koksa dan paling sedikit 2 dari 3 kriteria di bawah ini :
  1. LED < 20 mm pada jam pertama
  2. osteofit di femoral dan atau asetabular pada gambaran radiologis
  3. penyempitan celah sendi secara radiologis 

Klasifikasi diagnosis OA TANGAN ICD-10 kode M 18 

Berdasarkan klinis (sensitivitas 92% dan spesifisitas 98%)
Nyeri, ngilu atau kaku pada tangan, dan paling sedikit 3 dari 4 kriteria di bawah ini :
  1. pembengkakan jaringan keras dari 2 atau lebih sendi-sendi tangan misalnya, sendi distal interfalang ke-2 dan ke-3; sendi proksimal interfalang ke-2 dan ke-3; dan sendi pertama metekarpofalang kedua tangan.
  2. pembengkakan jaringan keras dari 2 atau lebih sendi distal interfalang
  3. kurang dari 3 pembengkakan sendi metakarpofalang
  4. deformitas sedikitnya pada 1 dari 10 sendi tangan pada kriteria 2 diatas.

Diagnosa Banding : Gout artritis, Rheumatoid artritis

Komplikasi : Deformitas permanen

Penatalaksanaan :
  • pengelolaan OA berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena
  • pengobatan bertujuan untuk mencegah progresivitas dan meringankan gejala yang dikeluhkan
  • modifikasi gaya hidup, dengan cara, menurunkan berat badan, melatih pasien untuk tetap menggunakan sendinya dan melindungi sendi yang sakit
  • pengobatan medikamentosa : analgesik topikal. NSAID oral ( diklofenak, ibuprofen, piroksikam, mefenamat, metampiron, meloksikam)
Kriteria Rujukan :
  1. Bila ada komplikasi
  2. Bila ada komorbiditas
Prognosis : umumnya tidak mengancam jiwa, namun fungsi sering terganggu dan sering mengalami kekambuhan .


Terapi Farmakologi Pasien Rawat Jalan
(sesuai clinical pathway PAPDI)

HARI 1

Pemeriksaan :
  • Laboratorium : DR, LED, CRP, Ur, Cr
  • Aspirasi cairan sendi dan analisa cairan sendi
  • Radiografi sendi yang terserang, minimal AP dan lateral
  • USG musculoskeletal (bili perlu)
  • MRI sendi
Penanganan :

- Mobilisasi sendi secara pasif dan aktif, penguatan otot penunjang

- Farmakologis :
  1. Parasetamol sampai dengan 4 g per hari
  2. Pilihan NSAID  : Sodium diklofenak 2-3 x 25-50 mg ; Piroksikam 1 x 20 mg ; Meloksikam 1 x 7,5-15 mg ; Ibuprofen 3 x 200-800 mg ; tramadol.
  3. Bila ada masalah gastrointestinal, tambahkan PPI
  4. Injeksi steroid  intraartikular unuk inflamasi OA
  5. Injeksi hyaloronat intraartikular (1 x dengan BM besar atau 3-5 x dengan BM kecil setiap 6-12 bulan) 
  6. Aspirasi cairan sendi bila ada efusi

BULAN 1-2

Pemeriksaan :
  • Laboratorium : Ur, Cr
  • USG musculoskeletal (bila perlu)
Penanganan : sama dengan HARI 1


BULAN 3 dst

Pemeriksan : 
  • Laboratorium : DR, LED, Urin lengkap, GDS
  • Radiografi sendi yang terserang, minimal AP dan lateral
Penanganan : sama dengan HARI 1



*****SELESAI*****

Komentar

  1. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPLIKASI YANG SERING TERJADI PADA DIABETES