MANFAAT OLAHRAGA BAGI DIABETISI

MANFAAT OLAHRAGA BAGI DIABETISI

Empat pilar dalam pengelolaan penyakit DM, yaitu : 
  1. Edukasi
  2. Perencanaan makanan
  3. OLAHRAGA
  4. Obat-obatan (OHO, injeksi)
Manfaat olahraga bagi diabetisi adalah :
  • Mengontrol kadar glukosa darah 
  • Menghambat dan memperbaiki faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Olahraga juga dapat menurunkan kolesterol total, LDL, trigliserida, dan menaikkan HDL, sebanyak 45-46%, serta memperbaiki sistem aliran darah dan tekanan darah. Kondisi tersebut dapat menghambat terjadinya aterosklerosis dan penyakit-penyakit pembuluh darah yang berbahaya seperti penyakit jantung koroner dan stroke
  • Menurunkan berat badan. Penurunan berat badan terutama bagi penyandang DM tipe 2 yang obesitas dapat memperbaiki insulin resisten, mengontrol glukosa darah dan memperbaiki risiko penyakit jantung koroner 
  • Memperbaiki gejala-gejala otot rangka yaitu gejala-gejala neuropati perifer (kesemutan di tangan dan kaki) dan osteoartritis (nyeri sendi)
  • Memberikan keuntungan psikologis. Olahraga yang teratur dapat memperbaiki kesegaran jasmani, sistem peredaran darah dan jantung, pernafasan, serta mengontrol kadar glukosa dalam darah, sehingga diabetisi akan merassa lebih bugar
  • Lebih percaya diri yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidupnya meskipun menyandang penyakit kronis
  • Mencegah timbulnya DM pada usia dini, terutama pada orang-orang yang memliki riwayat keluarga DM dan DM pada kehamilan
  • Menurunkan atau mengurangi pemakaian obat-obatan anti diabetes, baik itu yang oral (OHO) maupun yang suntikan (insulin, liraglutide)

Olahraga yang tepat bagi penyandang DM

Olahraga yang tepat bagi penyandang DM tetap mengacu pada prinsip umum olahraga, yaitu dengan memperhatikan frekuensi, intensitas, durasi, dan jenis olahraga.

Frekuensi olahraga yang dianjurkan adalah 3-5 kali per minggu dengan intensitas 60-70% dari denyut nadi maksimal (DNM) ini termasuk olahraga ringan atau sedang (lebih mudahnya, intensitas ringan bila kita berolahraga masih bisa menyanyi, intensitas sedang bila kita berolahraga masih bisa berbicara), sedangkan durasi yang dianjurkan oleh para ahli adalah 30-60 menit setiap kali berolahraga (sebaiknya penyandang DM tidak berolahraga lebih dari 60 menit, sebab dapat menimbulkan hipoglikemia, pembentukan badan keton dan lain-lain). Jenis olahraga yang tepat adalah olahraga aerobik, seperti, jalan, jogging, renang, bersepeda (termasuk sepeda statis), senam aerobik, dan lain-lain

Cara menghitung intensitas olahraga : pertama-tama tentukan dulu DNM yaitu dengan cara 220-umur selanjutnya tentukan intensitas latihan, caranya 60% (atau 70% ) x DNM. 
Contoh : penyandang DM umur 50 tahun, maka intensitas latihan yang diharapkan adalah : 60% x (220-50) = 0,6 x 170 = 102 kali per menit, ini disebut denyut nadi sasaran (DNS); jadi saat selesai latihan diharapkan denyut nadinya 1-2 kali per menit.


LATIHAN KAKI

Untuk mencegah atau menghambat dan memperbaiki neuropati perifer pada umumnya dan pada orang tua yang sudah menderita osteoartritis dan neuropati maka latihan kaki harus lebih intensif.

Latihan kaki bertujuan untuk memperbaiki aliran darah tungkai bawah pergelangan kaki, telapak kaki, dan jari-jari.

Latihan kaki sebaiknya dilakukan sebelum latihan jasmani sebenarnya ((jalan, jogging, dan sebagainya) atau diluar hari-hari latihan dan dapat dikerjakan dimana saja. 


KETAATAN LATIHAN

Untuk meningkatkan ketaatan dan kerajinan olahraga perlu diperhatikan beberapa hal :
  1. Pilihlah olahraga yang disenangi sesuai kebutuhan penderita DM
  2. Cari tempat, suasana, dan waktu yang sesuai sehingga penderita tidak merasa terburu-buru dan suasananya menyenangkan.
  3. Penderita tidak merasa dipaksa atau terpaksa mengikuti latihan. Dapat dihindari unsur dipaksa oleh keluarga dan petugas medis.
  4. Harus diadakan evaluasi terhadap latihan tersebut oleh infrastruktur atau petugas medis, mengenai manfaat dan hasil-hasil olahraga selama ini.

BEBERAPA CATATAN
  1. Memakai pakaian olahraga, kaos kaki yang nyaman dan biasanya dari katun cukup baik
  2. Hindari latihan di udara terlalu dingin
  3. Pada keadaan gula terlalu tinggi sebaiknya latihan dihindari
  4. Minum harus cukup pada saat dan sesudah olahraga
  5. Kaki harus diperhatikan setiap selesai olahraga
  6. Penderita yang mendapat terapi insulin dan obat penurun gula darah (OHO) sebaiknya diperiksa gula darah sebelum, selama, dan sesudah latihan terutama penyandang DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang mendapat insulin.

CONTOH-CONTOH LATIHAN / SENAM KAKI BAGI DIABETISI







*****SELESAI*****


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPLIKASI YANG SERING TERJADI PADA DIABETES